Jepang telah meluncurkan robot berkarakter manusia pertama di dunia yang mampu berkomunikasi dan membaca emosi manusia.
Pepper merupakan robot berbentuk manusia yang dirancang untuk menjadi pedamping manusia dalam kehidupan sesunggunya.

Robot dibuat agar tampak seperti seorang manusia yang baik hati, menawan dan penuh dengan kejutan.
Robot setinggi 120 sentimeter bernama ‘Pepper’ ini, menggunakan mesin emosi berbasis sistem intelijensi buatan yang membuatnya mampu menganalisa gerak tubuh, ekspresi dan nada suara.
Robot ini juga dapat mempelajari serta ‘memahami’ ekspresi muka dan emosi manusia.
Perusahaan Jepang ‘SoftBank’, yang mengembangkan robot ini, mengatakan, ‘Pepper’ bisa berkomunikasi dengan anggota keluarga, dan menjalankan pekerjaan domestik atau merawat anggota keluarga yang sudah tua.
“Pepper memang belum sempurna, tapi dia sudah bisa mengerti sekitar 70 sampai 80% percakapan spontan. Dia bisa menjadi seorang teman yang sangat baik dan pembimbing yang luar biasa bagi anak-anak, contohnya,” jelas Presiden Direktur SoftBank, Masayoshi Son.
Robot ini juga diharapkan mampu menunjang aktivitas bisnis, misalnya di dalam mengatasi kurangnya tenaga kerja dan meningkatnya ongkos upah buruh.

‘Pepper’ dikembangkan oleh perusahaan pembuat robot asal Perancis ‘Aldebaran Robotics’ dan akan dirakit oleh perusahaan asal Taiwan ‘Foxconn’, pemasok besar untuk Apple.
Robot buatan SoftBank ini akan dibandrol senilai 2000 dolar dan akan dijual di pasaran mulai Februari tahun depan.
Masayoshi mengungkapkan, robot ini juga dapat mengganti peran petugas layanan pelanggan di toko-toko SoftBank, dan akan mulai menyambut pelanggan di dua toko SoftBank di Tokyo pada 6 juni.
Aldebaran Softbank Robotic merupakan perusahaan membuat dan memasarkan robot humanoid dan progammable.
Pepper merupakan salah satu robot yang dikembangkan oleh perusahaan tersebut. Robot lainnya yang diciptakan adalah Nao Romeo.
Sebagai robot humanoid pertama yang mempu menganalisa emosi atau perasaan manusia dan mampu beradaptasi dengan suasana hati lawan bicaranya, Pepper sangat cocok digunakan untuk keperluan bisnis seperti menghibur dan menyambut para pelanggan yang datang.
Hingga sekarang, sudah lebih dari 140 toko Ponsel Softbank di Jepang yang menggunakan Pepper untuk menyabut dan memberikan informasi kepada pelanggan mereka.
Baru-baru ini, Pepper juga menjadi robot humanoid pertama yang diadopsi ke dalam sebuah rumah di Jepang.
Jepang merupakan gudangnya perusahaan-perusahaan kreatif dan inovatif. Jepang juga dikenal sebagai negeri penghasil robot nomor wahid di dunia.
Hampir tak ada yang tak mampu diciptakan oleh kreator-kreator tanggung Jepang. Dan belum lama ini sebuah perusahaan telekomunikasi Jepang, Softbank telah mengumumkan pembuatan robot yang diklaimnya memiliki kemampuan memahami perasaan manusia.
Bentuknya sendiri sangat mirip dengan manusia. Mereka menamainya dengan Pepper.
Si Pepper ialah robot humaoid pintar yang memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan manusia, kemudian menyimpan data mengenai prilaku atasannya pada penyimpanan yang berbasiskan Artificial Intelligence (AL) yang sudah dipersiapkan oleh pihak perusahaan.
Pepper jepang2Pepper ini mampu mengadaptasi segala perilaku yang dilakukan oleh tuannya secara natural dan mampu menyesuaikan dengan kondisi sekitarnya.
Chip atau mesin yang dipunyai Pepper juga digunakan untuk robot humanoid lainnya yang mereka produksi. Robot ini memiliki tinggi sekitar 1 meter.
Tersedia sebuah tablet yang diletakkan di bagian dadanya. Tablet tersebut merupakan memori untuk menyimpan data atau memasukkan perintah dari pemiliknya.
Pepper jepang3Untuk menyempurnakan proses interaksinya secara wajar, Pepper dibekali dengan tangan dan jari yang lengkap seperti halnya manusia.
Namun kakinya tidak menyerupai kaki manusia melainkan seperti kaki ekor puteri duyung.
Pepper juga didesain supaya mampu berinteraksi sesuai dengan budaya Jepang yakni membungkukkan badan ketika mengucapkan salam.
Robot ini diproduksi sebagai hasil kerjasama dari Alderan Robotics dengan Softbank.
Rencanya robot ini akan diproduksi massal dan dijual kepada khalayak dengan banderol $1930 atau Rp 23 juta.
Pepper merupakan robot berbentuk manusia yang dirancang untuk menjadi pedamping manusia dalam kehidupan sesunggunya.

Robot dibuat agar tampak seperti seorang manusia yang baik hati, menawan dan penuh dengan kejutan.
Robot setinggi 120 sentimeter bernama ‘Pepper’ ini, menggunakan mesin emosi berbasis sistem intelijensi buatan yang membuatnya mampu menganalisa gerak tubuh, ekspresi dan nada suara.
Robot ini juga dapat mempelajari serta ‘memahami’ ekspresi muka dan emosi manusia.
Perusahaan Jepang ‘SoftBank’, yang mengembangkan robot ini, mengatakan, ‘Pepper’ bisa berkomunikasi dengan anggota keluarga, dan menjalankan pekerjaan domestik atau merawat anggota keluarga yang sudah tua.
“Pepper memang belum sempurna, tapi dia sudah bisa mengerti sekitar 70 sampai 80% percakapan spontan. Dia bisa menjadi seorang teman yang sangat baik dan pembimbing yang luar biasa bagi anak-anak, contohnya,” jelas Presiden Direktur SoftBank, Masayoshi Son.
Robot ini juga diharapkan mampu menunjang aktivitas bisnis, misalnya di dalam mengatasi kurangnya tenaga kerja dan meningkatnya ongkos upah buruh.

‘Pepper’ dikembangkan oleh perusahaan pembuat robot asal Perancis ‘Aldebaran Robotics’ dan akan dirakit oleh perusahaan asal Taiwan ‘Foxconn’, pemasok besar untuk Apple.
Robot buatan SoftBank ini akan dibandrol senilai 2000 dolar dan akan dijual di pasaran mulai Februari tahun depan.
Masayoshi mengungkapkan, robot ini juga dapat mengganti peran petugas layanan pelanggan di toko-toko SoftBank, dan akan mulai menyambut pelanggan di dua toko SoftBank di Tokyo pada 6 juni.
Aldebaran Softbank Robotic merupakan perusahaan membuat dan memasarkan robot humanoid dan progammable.
Pepper merupakan salah satu robot yang dikembangkan oleh perusahaan tersebut. Robot lainnya yang diciptakan adalah Nao Romeo.
Sebagai robot humanoid pertama yang mempu menganalisa emosi atau perasaan manusia dan mampu beradaptasi dengan suasana hati lawan bicaranya, Pepper sangat cocok digunakan untuk keperluan bisnis seperti menghibur dan menyambut para pelanggan yang datang.
Hingga sekarang, sudah lebih dari 140 toko Ponsel Softbank di Jepang yang menggunakan Pepper untuk menyabut dan memberikan informasi kepada pelanggan mereka.
Baru-baru ini, Pepper juga menjadi robot humanoid pertama yang diadopsi ke dalam sebuah rumah di Jepang.
Jepang merupakan gudangnya perusahaan-perusahaan kreatif dan inovatif. Jepang juga dikenal sebagai negeri penghasil robot nomor wahid di dunia.
Hampir tak ada yang tak mampu diciptakan oleh kreator-kreator tanggung Jepang. Dan belum lama ini sebuah perusahaan telekomunikasi Jepang, Softbank telah mengumumkan pembuatan robot yang diklaimnya memiliki kemampuan memahami perasaan manusia.
Bentuknya sendiri sangat mirip dengan manusia. Mereka menamainya dengan Pepper.
Si Pepper ialah robot humaoid pintar yang memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan manusia, kemudian menyimpan data mengenai prilaku atasannya pada penyimpanan yang berbasiskan Artificial Intelligence (AL) yang sudah dipersiapkan oleh pihak perusahaan.
Pepper jepang2Pepper ini mampu mengadaptasi segala perilaku yang dilakukan oleh tuannya secara natural dan mampu menyesuaikan dengan kondisi sekitarnya.
Chip atau mesin yang dipunyai Pepper juga digunakan untuk robot humanoid lainnya yang mereka produksi. Robot ini memiliki tinggi sekitar 1 meter.
Tersedia sebuah tablet yang diletakkan di bagian dadanya. Tablet tersebut merupakan memori untuk menyimpan data atau memasukkan perintah dari pemiliknya.
Pepper jepang3Untuk menyempurnakan proses interaksinya secara wajar, Pepper dibekali dengan tangan dan jari yang lengkap seperti halnya manusia.
Namun kakinya tidak menyerupai kaki manusia melainkan seperti kaki ekor puteri duyung.
Pepper juga didesain supaya mampu berinteraksi sesuai dengan budaya Jepang yakni membungkukkan badan ketika mengucapkan salam.
Robot ini diproduksi sebagai hasil kerjasama dari Alderan Robotics dengan Softbank.
Rencanya robot ini akan diproduksi massal dan dijual kepada khalayak dengan banderol $1930 atau Rp 23 juta.
Komentar
Posting Komentar